PEMBAHASAN

PERPEKTIF KOLABORASI REMAJA KOTA KUPANG DALAM UPAYA PELESTARIAN TWAL TELUK KUPANG PROVINSI NTT

Kota Kupang adalah salah satu kota dengan penduduk yang memiliki keragaman suku, agama, bahasa, dan budaya yang melebur dalam interaksi kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Adapun suku/enits dominan yang mendiami Kota Kupang antara lain: Timor (native/penduduk asli), Flores, Sumba, Alor, Sabu, dan Rote serta suku pendatang lainnya dari Jawa, Sulawesi dan Sumatera. Walaupun dominan penduduk kota kupang beragama Katolik dan Kristen, disini juga ada penganut agaman lain yang hidup bersama secara damai dan penuh toleransi dengan agama lain yakni Islam, Hindu, Budha dan Konghucu. Konsekuensinya, generasi muda di kota ini sangatlah beragam. Menyatukan generasi yang berbeda latar belakang untuk bergabung dalam satu upaya kolektif untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan adalah strategi masa depan yang cukup menantang. Agar strategi ini berhasil, kaum muda harus menyuarakan aspirasi mereka kepada semua pihak untuk mendukung dan mengambil langkah-langkah proaktif nyata dalam sebuah aksi mitra kolaboratif menyelamatkan alam lingkungan sekitarnya yang terus menurun.

Belum adanya upaya membangun kolaborasi dalam menangani berbagai permasalahan perkotaan dan lingkungan hidup sehingga setiap pemangku kepentingan berjalan sendiri-sendiri dan program yang dijalankanpun berdampak pendek dan tidak mengakar ke masyarakat kota. Dalam banyak kesempatan suara kaum muda di berbagai forum selalu dianggap ‘tidak penting”, “belum dewasa” belum layak untuk didengarkan dan diabaikan. Orang dewasa bahkan cenderung tidak menghiraukan apabila generasi muda berpikir berbeda dengan mereka. Dengan demikian remaja merasa sebagai anak kecil dan selalu duduk di belakang apabila ada kegiatan yang membahas kehidupan sekitar mereka. Seharusnya kita sadar bahwa psikologis citra diri merupakan aspek penting dalam perkembangan pribadi setiap individu remaja. Dengan terus membiarkan situasi itu terjadi, dengan demikian remaja tumbuh menjadi anak yang dibentuk dalam budaya mengabaikan masa remaja dan tentu saja akan terbawa dan akan mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain dan perkembangannya di masa depan bahkan akan gagal dalam upaya menciptakan spirit hidup berdamai dengan alam. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang dewasa untuk membela dan menghormati hak-hak kaum muda dan memberdayakan mereka sebagai mitra yang setara agar tercipta rasa percaya diri. Selain itu, kami sangat yakin bahwa partisipasi remaja bermanfaat tidak saja dalam perpektif mempersiapkan masa depan mereka namun juga masa depan satu bumi kita.

Banyak tantangan yang tidak cukup mampu diatasi sendiri oleh kaum remaja dalam berkolaborasi namunkehadiran pemangku kepentingan lain dalam membantu mengembangkan kemampuan remaja, menyiapkan saluran aspirasi politik melalui DPRD dan menyiapkan anggaran yang memadai maka pemberdayaan kaum remaja niscaya akan berkembang nyata dalam ikut menyelamatkan sumber daya alam yang terus menurun. Untuk itu sebelum memulai sebuah kolaborasi maka tentu kita membutuhkan rumusan dan cara kerja untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas remaja, memberdayakan remaja, mengembangkan diri remaja dan menyiapkan cara-cara terbaik agar remaja Kota Kupang ini dapat berpartisipasi dalam setiap permasalahan di kota kupang dan kelak enjadi dewasa akan tumbuh rasa tanggungjawab dan memiliki kepedulian akan masa depan kotanya. Oleh karena itu, kami menawarkan upaya-upaya nyata yang harus dilakukan diantaranya:

1. Membentuk Forum Konservasi Remaja Kota Kupang

Meningkatkan kesempatan bagi kaum muda untuk bersama-sama menyatukan pandangan, menikmati alam, dan belajar bersama untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas remaja sehingga sangat dibutuhkan suatu sarana yang diakui secara legal yakni Forum Remaja. Forum remaja yang dipertimbangkan untuk diberi nama Forum Konservasi Remaja TWAL Teluk Kupang. Forum ini adalah salah satu pusat pengembangan kapasitas, pemikiran dan aspirasi sebelum remaja benar-benar berperan nyata dalam kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang lain dalam pengelolaan TWAL Teluk Kupang. Forum ini harus berbadan hukum yang bisa berasal dari Walikota, atau Gubernur dan atau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam wadah berupa forum ini, remaja dikumpulkan, dilatih berbagai ketrampilan (skills) dan mengembangkan wawasannya. Forum ini menjadi starting point (titik awal) mendidik remaja mengenai isu-isu lingkungan hidup dimana mata pelajaran di sekolah tidak mampu mengkover secara mendetail.

Forum ini tentu membutuhkan bantuan dan fasilitasi, kami menyarankan fasilitasi dari Dinas Pendidikan Provinsi NTT atau dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem NTT (BKSDAE NTT). Tentu saja dukungan ruangan yang memadai untuk melakukan aktifitas pendidikan, pelatihan, bimbingan maupun administrasi berkaitan dengan aktifitas forum ini. Kami berharap forum ini berada di BKSDAE NTT karena secara teknis, institusi ini memiliki Pegawai Negeri Sipil (PNS) fungsional terkait pengelolaan TWAL Teluk Kupang.

Forum ini berperan untuk memperkenalkan, memberdayakan dan melibatkan remaja dalam setiap forum tentang isu lingkungan hidup di TWAL Teluk Kupang dan Kota Kupang pada umumnya. Remaja dalam forum ini setelah disiapkan secara baik, mereka diberi ruang untuk berbicara tentang isu TWAL Teluk Kupang dan bagaimana pengembangan yang lestari dilihat dari perspektif remaja. Forum ini adalah ‘rumahnya’ kaum remaja kota Kupang dalam berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya dalam memanfaatkan dan menjaga kelestarian TWAL Teluk Kupang.

Forum ini juga boleh juga mendapatkan pendanaan dari Pemerintah Provinsi sesuai kewenangan pengelolah remaja Sekolah Menengah (SMA/SMk) oleh Pemerintah Provinsi. Para pengurus forum diseleksi dari semua sekolah di kota Kupang yang potensial dan visioner. Dalam kepengurusannya, setiap sekolah mengirimkan satu wakil maka akan tersedia 42 pengurus sejumlah SMA/SMK di Kota Kupang. Dalam surat keputusan tentang forum ini akan termuat kewajiban dan hak dari forum remaja kota kupang ini.

Forum ini juga akan merumuskan visi dan misinya termasuk program dan kegiatan yang semuanya bermuara untuk pengembangan diri (pengembangan kapasitas), komunikasi politik, dan membangun komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan lainnya. Dalam aktifitas hariannya dibawah supervise BKSDAE NTT sebagai Pembina teknis dan pemangku kawasan TWAL Teluk Kupang.

Tahap berikutnya yakni merumuskan program dan kegiatan-kegiatan untuk menciptakan kader-kader sebagai duta (ambasador) konservasi dari setiap sekolah. Kegiatan juga mencakup dan tidak terbatas pada latihan kepemimpinan, komunikasi, jurnalistik, pemandu wisata, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pembuatan content creators (youtubers, vlog, tik-tok, dll). Kegiatan wisata rutin juga dapat dilakukan dengan mengelilingi TWAL bersama KSDAE NTT sehingga kelak dapat menumbuhkan rasa mencintai dan memiliki terhadap TWAL Teluk Kupang. Wisata laut ini juga bisa mencakup menonton burung migrasi di pantai (birds watching), penyelaman (scuba diving, snorkeling), fotografi, jurnalistik, membuat video, memancing dan menonton ikan bermigrasi. Kegiatan-kegiatan ini akan menciptakan pengalaman dan sensasi di alam pesisir dan laut yang akan selalu diingat sepanjang hidup mereka.

Forum ini, pada akhirnya menjadi ajang yang akan memberikan kesempatan unik bagi kaum remaja untuk bertemu, berdebat dan berbagi visi dan komitmen mereka terhadap TWAL Teluk Kupang dan lingkungan hidup kota Kupang pada umumnya. Tentu saja forum ini akan memperluas jaringan dengan forum-forum remaja lain di seluruh Indonesia bahkan negara luar untuk saling belajar dan berbagi pengalaman di antara semua remaja yang peduli akan pesisir dan pantai.

Pada edisi berikutnya akan dibahas point ke -2.

Kris Hale
Kris Hale

Bekerja sebagai ASN selama lebih dari 30 tahun. Berkecimpung dalam bidang Kehutanan, Perkebunan, Pertanaian dan Lingkungan Hidup.

Articles: 11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *